Dakwaan |
pada hari Kamis tanggal 21 Agustus 2025 sekira pukul 11.00 Wib ketika saksi sedang berada di rumah Sdr. SURONO alamat Dsn. Sandi Rt 02 Rw 05 Ds. Sedayu Kec. Grobogan Kab. Grobogan yang saat itu saksi sedang takziah dan selesai pulang dari makam melihat di pinggir jalan tepatnya di depan rumah Sdr. SURONO bahwa Sdr. WALUYO Bin PAIDIN pada saat berjalan menuju ke rumah Sdr. SURONO kemudian dari arah selatan Sdr. RESI WRANATA Bin MUKMIN (alm) mengendarai 1 (satu) unit spm Honda Beat street warna abu-abu dengan kecepatan cukup tinggi menuju kearah Sdr. WALUYO Bin PAIDIN yang sedang berjalan, setelah itu Sdr. WALUYO Bin PAIDIN sempat menghindar namun kaki kirinya terkena sepeda motor yang dikendarai Sdr. RESI WRANATA Bin MUKMIN (alm) kemudian Sdr. RESI WRANATA Bin MUKMIN (alm) berhenti dan memarkirkan sepeda motornya tersebut setelah itu melontarkan kalimat ancaman terhadap Sdr. WALUYO Bin PAIDIN dengan kalimat “kowe ngentekno bandaku, awan esuk sore bengi sak lenomu tak pateni we” (kamu menghabiskan hartaku, siang pagi sore malam kalau kamu terlena akan ku bunuh kamu) dan bermaksud ingin memukul Sdr. WALUYO Bin PAIDIN namun dapat di tahan atau dilerai oleh salah satu warga Desa Sedayu yaitu Sdr. ADI SUCIPTO Bin SUPARNO, selanjutnya dari sebelah sepeda motor milik Sdr. RESI WRANATA Bin MUKMIN (alm) ada salah satu warga sedayu yang bernama Sdr. MARNO (anak rantauan dan keberadaannya sekarang di Jakarta) sambil memegang 1 (satu) buah sabit melontarkan kata kepada Sdr. RESI WRANATA Bin MUKMIN (alm) dengan kalimat “we meh ning ndi gowo arit nggo opo bali rak kowe rasah macem macem ning kene urusane mbi aku” (kamu mau kemana membawa sabit untuk apa, pulang tidak kamu, tidak usah macam-macam di sini, urusan sama aku) setelah itu Sdr. RESI WRANATA Bin MUKMIN (alm) diam dan disuruh pulang oleh beberapa warga sekitar, atas kejadian tersebut saat ini saksi dimintai keterangan oleh petugas Kepolisian. |